Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 66; Markus 16; Hosea 13-14
Persaingan dalam dunia kerja itu hal yang biasa. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan posisi yang lebih baik? Apalagi posisi tidak sekedar memberikan status, tapi juga berarti tingkat kesejahteraan pun akan lebih baik.
Mungkin karena itu pulalah banyak orang yang melakukan berbagai cara untuk mencapai posisi puncak. Tidak jarang dalam bersaing mereka siap untuk menendang orang-orang yang menghalangi, atau mempraktikkan suap. "Yang penting jabatanku naik," begitu mungkin pikiran mereka.
Lalu bolehkah orang Kristen bersaing? Sangat dibolehkan. Kehidupan beriman itu layaknya sebuah perlombaan, perlombaan untuk memperoleh hadiah berupa panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus (Filipi 3:14). Berbeda dengan perlombaan dalam cabang olahraga, dalam perlombaan ini kita juga diminta untuk senantiasa memperhatikan orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri (ayat 15).
Sebagai karyawan Kristen, persainganpun merupakan hal yang wajar, bahkan perlu dilakukan. Tentu tidak dengan mendepak orang-orang di sekitar kita sehingga jalan kita semakin lapang. Sebaliknya, meskipun bersaing, kita perlu menunjukkan sikap ringan tangan, meskipun kepada saingan kita. Dengan demikian, kita membangun iklim persaingan sehat. Dan kita tidak akan menambah musuh, malah menambah teman. Siapa tahu dengan demikian atasan kita akan memberikan kredit tersendiri bagi kita?
Berada seorang diri di puncak akan membuat Anda merasa sendirian.